The Senior film bergenre drama sport Sutradara: Rod Lurie
The Senior (2025) Di awal cerita kita diperkenalkan pada Mike Flynt, seorang pria berusia 59 tahun yang hidup dengan rasa ketidakberesan—ia hampir saja menyelesaikan pendidikan tinggi dan bermain sepak‑bola kampus di masa muda, tetapi karena masalah temperamen ia dibuang dari tim. Kini, setelah bertahun‑tahun berlalu dan terlihat memiliki kehidupan stabil bersama istrinya, ia menemui sebuah kenyataan: masih ada bab yang belum ia tutup. Usia dan kondisi fisiknya seolah menegaskan bahwa waktunya untuk kembali ke lapangan telah lama lewat ― namun sesuatu dalam dirinya menolak untuk menyerah.
Pada titik inilah Mike memutuskan untuk kembali ke almamaternya, Sul Ross State University, dan untuk menyelesaikan tahun seniornya sebagai pemain linebacker, walaupun mayoritas rekan timnya jauh lebih muda darinya. Ia menghadapi segudang tantangan: fisik yang tak lagi prima seperti masa muda, keraguan dari teman‑tim dan pelatih, serta stigma “orang tua” yang sulit dihapuskan.
Lebih dari sekadar kembali ke permainan, Mike juga harus menuntaskan konflik pribadi yang telah lama ia pendam—hubungan renggang dengan anaknya, serta bayang‐bayang masa lalu yang membuatnya terseret dalam lingkaran pertarungan dan kelelahan emosional. Ia harus belajar bahwa perjuangan di lapangan sering mencerminkan perjuangan hidup: bagaimana menerima diri sendiri, bagaimana membangun kembali kepercayaan, dan bagaimana menempatkan keluarga di tempat yang seharusnya.
Akhirnya, film ini membawa kita ke momen di mana Mike menjalani musim yang penuh tantangan—cut‑cut seleksi tim, latihan yang melelahkan, cedera yang menghantam, dan bagaimana ia menemukan tempatnya bukan sebagai “lemons” yang tak relevan, tetapi sebagai inspirasi. Tujuannya bukan untuk meraih kemasyhuran semata, melainkan menuntaskan kisah yang belum selesai: untuk rekan‑rekan tim yang ia tinggalkan, untuk keluarganya yang menunggu, dan untuk dirinya sendiri yang tak ingin merasa terlambat.