Rest Area film horror garapan sutradara Aditya Testarossa
Rest Area (2025) mengisahkan perjalanan emosional yang terjadi di sebuah rest area terpencil di pinggir jalan tol, yang menjadi titik pertemuan tak terduga antara beberapa orang yang tengah mencari pelarian dari hidup mereka. Di antara mereka adalah Dira, seorang wanita yang baru saja kehilangan orang yang paling dia cintai dalam sebuah kecelakaan, dan kini berusaha untuk menemukan kembali arah hidupnya. Sementara itu, ada Arman, seorang pengusaha muda yang merasa terperangkap dalam kesuksesan material namun merasa kosong dalam hidup pribadi, dan Rizki, seorang sopir truk yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalan raya, berusaha mencari kedamaian setelah bertahun-tahun menjalani hidup yang penuh tekanan.
Di rest area yang sederhana ini, kehidupan mereka mulai saling bertautan tanpa sengaja. Masing-masing membawa beban yang berbeda, namun mereka semua menyadari bahwa tempat ini, yang awalnya hanya menjadi tempat singgah sejenak, perlahan menjadi sebuah ruang bagi mereka untuk menghadapi masa lalu dan menggali kenyataan diri. Dira, yang awalnya hanya berhenti untuk beristirahat sejenak, mulai membuka diri dan berbicara dengan Arman dan Rizki, yang secara tidak langsung memberikan sudut pandang baru tentang kehidupan dan penyesalan.
Konflik semakin mendalam ketika Dira merasa terjebak antara keinginan untuk melanjutkan hidup dan rasa kehilangan yang tak kunjung hilang, sementara Arman dihadapkan pada kenyataan bahwa kesuksesan yang dia raih tidak membawa kebahagiaan sejati. Rizki, di sisi lain, menyadari bahwa hidupnya selama ini hanya berfokus pada pekerjaan dan kewajiban, tanpa memberi ruang untuk dirinya sendiri. Ketiga karakter ini mulai berbagi cerita dan pengalaman hidup mereka, saling memberi dukungan tanpa menyadari bahwa setiap keputusan kecil yang mereka buat di rest area ini akan mengubah hidup mereka selamanya.
Rest Area (2025) adalah sebuah film yang menyentuh hati, menggali tema tentang penyembuhan, pencarian diri, dan pentingnya berhenti sejenak untuk melihat ke dalam diri. Dengan latar belakang yang sederhana namun penuh makna, film ini mengajak penonton untuk merenungkan kembali kehidupan mereka sendiri, terutama dalam menghadapi tekanan hidup dan kehilangan. Di akhir cerita, ketiga karakter ini tidak hanya menemukan kedamaian dalam diri mereka, tetapi juga menyadari bahwa setiap pertemuan, sekecil apapun, dapat membawa perubahan besar dalam hidup mereka. Rest Area mengajarkan kita bahwa kadang-kadang, untuk melanjutkan perjalanan hidup, kita perlu berhenti sejenak, beristirahat, dan memberi ruang bagi diri kita untuk sembuh.