The Wailing film drama horror Sutradara Pedro Martin-Calero
The Wailing (2024) Andrea adalah mahasiswi yang tampaknya hidupnya baik‑baik saja, sampai suatu malam dia tak sengaja menyaksikan sebuah tindakan kekerasan yang mengganggu ketenangannya. Sejak itu, hal‑hal aneh mulai terjadi: suara tangisan wanita dari kejauhan, bayangan yang muncul di sudut pandang kamera, dan rasa bahwa ada sesuatu yang mengikuti setiap langkahnya. Semua ini makin mengganggu saat sebuah apartemen besar di dekat tempat tinggal Andrea seolah menyimpan rahasia gelap, dan ruang‐ruang di sekitarnya menjadi sarangnya keanehan.
Di lain waktu dan tempat, Marie pernah mengalami gangguan yang sangat mirip: dua puluh tahun sebelumnya, dalam jarak ribuan kilometer dari sekarang, dia dihantui oleh kehadiran tak kelihatan yang sama — suara tangisan yang mengenaskan, namun siapa pun tidak percaya bahwa dia mengalami apa yang dikatakannya. Camila, seorang mahasiswi film muda, juga mengalami pengalaman traumatisnya sendiri ketika ia tertarik pada kisah Marie dan mencoba mendokumentasikan apa yang ia yakini sebagai hubungan antara suara, roh, dan realitas yang tak kelihatan.
Ketiganya — Andrea, Marie, dan Camila — menjadi pusat dari tiga alur waktu yang berbeda namun saling bersinggungan: Andrea di Madrid masa kini, Marie di masa lalu di Argentina, dan Camila yang mencoba menjembatani cerita melalui dokumentasi dan pencarian kebenaran. Semakin dalam mereka menyelidiki, semakin terasa bahwa suara dan kehadiran yang menghantui bukan hanya hasil imajinasi atau gangguan psikis, tetapi sesuatu yang jauh lebih luas, lebih mengakar, dan melewati batas spasial dan temporal.
Akhirnya, The Wailing membangun ketegangan dengan cara yang halus namun menghantui: cahaya dan bayangan, suara yang tak terlihat, dan elemen supernatural yang sering muncul di ambang penglihatan. Film ini mengeksplorasi tema seperti trauma, isolasi, kekaguman sekaligus ketakutan terhadap yang tak dikenal, dan bagaimana suara — sekali terdengar — tidak bisa diabaikan begitu saja. The Wailing meninggalkan penonton tidak hanya dengan rasa takut, tetapi juga pertanyaan yang menggantung: seberapa jauh kita bisa mempercayai indera kita, dan apa yang terjadi saat kenangan dan kengerian masa lalu muncul kembali tanpa peringatan?