Just Breathe film bergenre thriller Sutradara Paul Pompa III
Just Breathe (2025) Nick Bianco baru saja bebas dari penjara setelah menjalani hukuman selama setahun karena kasus kekerasan. Dia pulang dengan satu tujuan: memperbaiki hidupnya dan mendapatkan kembali kekasihnya, Mel, yang ia tinggalkan di masa lalu. Nick menyadari bahwa menjalani masa tahanan bukanlah akhir dari perjuangannya; ia harus menghadapi konsekuensi dari tindakan-tindakannya serta kenangan dan relasi yang rusak karena masa lalu.
Namun sesampainya di luar, Nick mendapati bahwa situasi tidak sesederhana yang ia bayangkan. Mel sudah mulai membuka diri terhadap orang lain — bukan hanya dari sudut emosional, tetapi juga ada seorang pesaing lain: Chester, yang tak lain adalah petugas pembebasan bersyarat (parole officer) Nick. Chester bukan hanya berbicara tentang aturan dan pengawasan, tetapi juga menunjukkan ketertarikan kepada Mel, sehingga konflik antara Nick dan Chester menjadi jauh lebih pribadi dan sulit.
Di tengah rivalitas ini, Nick juga dihadapkan dengan tantangan internal: rasa bersalah karena masa lalunya, harapan-harapan yang belum dipenuhi, serta godaan untuk kembali jatuh ke dalam kebiasaan lama. Mel pun punya batasannya sendiri—tersirat bahwa dia harus menilai sejauh mana dia bisa memaafkan dan seberapa besar dia bisa berharap. Sementara Chester bertindak sebagai otoritas yang keras—kadang mendisiplin, kadang lebih dari itu—yang memperumit usaha Nick untuk membangun kembali kepercayaan dan kebebasan.
Ketegangan memuncak ketika pilihan-pilihan yang diambil masing-masing mulai mengancam bukan hanya hubungan antara Nick dan Mel, tapi juga kebebasannya sendiri. Film ini tidak melulu soal cinta dan pengkhianatan, melainkan juga tentang penebusan, konsekuensi dari perilaku masa lalu, dan komplikasi hubungan yang terbentuk di bawah pengawasan dan tekanan. Just Breathe menyuguhkan suasana berat, kadang menegangkan, penuh emosi, di mana setiap langkah bisa menjadi jurang antara harapan dan kejatuhan.