Same Day with Someone kisah romantis seorang barista
Same Day with Someone Di kota kecil yang sibuk namun penuh ritme, hidup Arga—seorang barista yang menjalani hidup dengan kebiasaan yang nyaris tidak pernah berubah. Setiap hari terasa sama, dengan rutinitas yang nyaris otomatis: membuka kafe, menyeduh kopi, menyapa pelanggan tetap. Tapi suatu hari, segalanya berubah ketika ia tanpa sengaja bertemu dengan Alya, seorang ilustrator buku anak-anak yang sedang mencari inspirasi untuk proyek terbesarnya. Pertemuan mereka terjadi begitu singkat, namun cukup untuk mengganggu pola hidup Arga yang selama ini tenang.
Yang aneh, pertemuan itu terus terjadi. Setiap hari, tanpa mereka rencanakan, Arga dan Alya selalu bertemu—di tempat berbeda, dengan situasi berbeda—seolah waktu dan semesta mempertemukan mereka secara acak tapi teratur. Keduanya mulai menyadari bahwa mereka seperti terjebak dalam pola yang sama: hari yang sama, dengan orang yang sama, namun dalam konteks yang selalu berubah. Dari rasa penasaran, tumbuh keakraban. Dari keakraban, lahir perasaan yang sulit dihindari.
Namun, semakin mereka dekat, semakin muncul pertanyaan: apakah ini semua kebetulan, atau ada sesuatu yang belum mereka pahami? Arga mulai mengingat potongan mimpi yang pernah ia alami bertahun-tahun lalu, dan Alya menyadari bahwa semua sketsa yang ia gambar sejak kecil seolah memprediksi pertemuan ini. Ketika realitas dan waktu mulai retak, mereka harus mencari tahu apa sebenarnya yang menghubungkan mereka—dan apakah mereka benar-benar memiliki pilihan untuk memilih arah cerita mereka sendiri.
Same Day with Someone adalah kisah romantis yang menyentuh tentang waktu, takdir, dan hubungan yang melampaui logika. Dalam dunia yang terus berubah, adakah seseorang yang selalu hadir di hari yang sama? Dan jika kamu diberikan kesempatan untuk memilih satu hari yang bisa kamu ulangi selamanya, apakah kamu akan memilih hari di mana kamu bertemu dia?