The Shadow’s Edge film aksi kriminal sutradara Larry Yang
The Shadow’s Edge adalah film thriller aksi kriminal garapan sutradara Larry Yang yang berlatar di Makau. Jackie Chan berperan sebagai Wong Tak‑Chung, seorang ahli pelacakan dan intelijen pendahuluan yang sudah pensiun dari tugasnya. Namun ketika sebuah geng pencuri berbakat dengan teknologi canggih mulai melakukan perampokan besar‑besaran yang melibatkan sistem pengawasan “Sky Eye” dan peretasan, kepolisian Makau terdesak hingga akhirnya memanggil kembali Wong untuk membantu menyelesaikan kasus tersebut. Wong kemudian diberi tugas untuk membentuk kembali unit pengawasan elit.
Di bantu oleh petugas muda yang ambisius, He Qiuguo (Zhang Zifeng), Wong dan tim barunya harus menghadapi tantangan besar. Musuh mereka bukan hanya pencuri handal, tetapi kelompok yang sangat adaptif dan pintar dalam meloloskan diri dari pengawasan modern. Sang rival utama adalah Fu Longsheng, yang dikenal sebagai “The Shadow” atau “Wolf King” (Tony Leung Ka‑fai), seorang penjahat yang sudah menjadi buronan bertahun‑tahun dan sangat piawai dalam menghindari pendeteksian.
Konflik di film ini bukan hanya berupa aksi fisik dan pengejaran, tetapi juga konfrontasi antara metode lama dan yang baru: pengalaman dan insting Wong versus teknologi mutakhir yang digunakan oleh para pencuri. Setiap langkah investigasi harus dicek ulang, setiap petunjuk bisa berupa jebakan. Selain itu, ada juga dinamika emosional antara Wong dan timnya, terutama dengan Qiuguo: bagaimana ia harus mentransfer ilmunya, menjaga integritas, dan menghadapi rasa bersalahnya sendiri yang dulu membuat ia mundur dari tugas polisi.
Menuju klimaks, ketegangan memuncak ketika para pencuri melancarkan satu perampokan besar yang melibatkan aset cryptocurrency yang sangat besar, dan terjadi konfrontasi langsung di sebuah hotel resort. Wong menggunakan segala keahlian pelacakan dan strategi untuk mengepung sang musuh, tapi juga harus waspada terhadap pengkhianatan dan jebakan. The Shadow’s Edge berakhir sebagai pertarungan cat‑and‑mouse yang mendebarkan — menunjukkan bahwa kecerdasan, pengalaman, dan nilai kemanusiaan tetap penting meskipun dalam dunia yang dikendalikan teknologi dan kekuasaan kriminal.