Stutter
Stutter Setelah kematian tragis istrinya, Jon (diperankan oleh Oskar Brown) memulai hubungan gelap dengan seorang wanita misterius bernama Red. Semakin dekat hubungannya dengan Red, semakin kuat pula pengaruh sinyal digital aneh—disebut “the stutter”—yang mulai menghantui kehidupannya, membuat batas antara realitas, persepsi, dan trauma kian kabur. Dalam atmosfer thriller psychological ini, Stutter menggali dinamika hubungan yang mencekam sekaligus kompleks.
Sutradara sekaligus penulis Sebastian Matthias Weißbach menggunakan pendekatan visual suram dan pacing slow-burn untuk menyampaikan ketegangan psikologis Jon. Film ini berhasil meramu suasana tekanan batin dan keterasingan, meski beberapa kritik menyebut narasinya membingungkan dan kurang berdampak secara emosional. Penonton dibawa memasuki labirin kebingungan mental yang diperkuat oleh simbolisme stutter sebagai gema digital yang menandai keterpurukan Jon.
Selain Jon dan Red sebagai inti konflik emosional, film ini dibintangi oleh Judith Shoemaker dan Valerie Mae Fox, meski peran spesifik mereka belum diperinci secara publik. Stutter menyoroti pertarungan sadar-bawah sadar—antara rasa bersalah atas kepergian sang istri dan ketertarikan pada Red—yang diliputi suara-suara digital halus namun invasif, menciptakan nuansa paranoid yang konsisten sepanjang kisah.
Stutter (2025) adalah thriller psychological Jerman berbahasa Inggris tentang seorang pria yang terperangkap dalam trauma usai kehilangan, lalu terikat dalam hubungan rumit yang dipenuhi sinyal digital aneh. Film ini mengombinasikan simbolisme teknologi dengan horor internal, membentuk mood yang samar, mencekam, tapi menuntut fokus ekstra dari penonton yang ingin menyelami misteri mendalam dan kaburnya realitas.
Untuk Film Yang Dideskripsikan Di Atas Hanya Bisa Ditonton Di Kokofilm21

There are no reviews yet.