Eth Nerathaanavo film comedy Disutradara Thomas J. Churchill
Eth Nerathaanavo (2025) Film ini bermula dengan momen yang tampak biasa: Jinu secara tidak sengaja meninggalkan Louie, kucing peliharaan keponakannya, di pinggir hutan. Namun, keputusan sepele ini memicu rangkaian kejadian aneh di sekitar keluarga — seakan ‘kutukan kucing’ ikut terbawa masuk ke dalam hidup mereka. Ketegangan secara perlahan tumbuh melalui kejadian-kejadian misterius yang kian mengusik ketenangan rumah tangga.
Sulit membedakan antara kebetulan dan kutukan; benda-benda rusak, kecelakaan kecil, atau peristiwa yang tidak memiliki penjelasan logis sering terjadi. Konflik antara Jinu dan Sarin—yang harus menghadapi beban tak kasat mata—menjadi inti emosional drama. Atmosfer perlahan semakin mencekam, menyoroti ketidakpastian yang menggeliat meski aktivitas sehari-hari tetap berjalan.
Disutradarai dan ditulis oleh Jinoy Janardhanan, film ini dikemas secara sederhana tapi efektif, mengandalkan ketegangan psikologis daripada efek khusus besar. Visual desa Kerala yang tenang dikontraskan dengan ketimbangan seusai kemunculan Louie—memberikan rasa mistis dan hipnosis melalui bahasa sinematik minimalis namun sensorial.
Penikmat film ini memandang Eth Nerathaanavo sebagai drama supranatural ringan dengan aura lokal yang kuat. Gaya ceritanya sederhana—tanpa pretensi—mestinya makin cocok ditonton dalam suasana santai. Dengan setting budaya Kerala dan premis folkorik soal kutukan hewan, film ini terasa sebagai hiburan gelap-lumayan yang mampu membangun ketegangan dalam balutan narasi intim dan bersahaja.