Bonjour Tristesse drama adaptasi dari novel Françoise Sagan
Bonjour Tristesse (2025) adalah sebuah adaptasi modern dari novel karya Françoise Sagan yang terkenal, mengisahkan kehidupan seorang gadis muda bernama Cécile, yang dikelilingi oleh kemewahan dan kesenangan, namun terperangkap dalam dilema emosional yang rumit. Cécile, yang tinggal bersama ayahnya yang kaya, Raymond, di sebuah vila mewah di Riviera Prancis, hidup dalam kebebasan tanpa batas. Ayahnya, seorang pria yang berpikiran bebas dan tidak terikat, sering kali membawa pulang wanita-wanita muda yang mengisi kehidupannya dengan kesenangan sementara. Namun, kebahagiaan superficial mereka mulai terancam ketika Anne, seorang wanita elegan dan serius, memasuki kehidupan mereka.
Anne adalah sosok yang berlawanan dengan gaya hidup bebas yang selama ini dijalani oleh Raymond dan Cécile. Ia datang sebagai kekasih baru Raymond, namun lebih dari itu, Anne berusaha membawa ketertiban dan keharmonisan dalam keluarga yang berantakan. Keberadaan Anne menimbulkan kecemasan pada Cécile, yang merasa bahwa kehidupannya yang penuh kebebasan akan hilang. Cécile, yang merasa terabaikan dan kehilangan peran dalam kehidupan ayahnya, merencanakan sebuah intrik untuk mengusir Anne dari kehidupan mereka, meski ia tahu bahwa tindakan tersebut akan membawa konsekuensi yang tak terduga.
Di tengah kebingungan batinnya, Cécile mulai berjuang dengan perasaan kesepian dan cemas yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Di satu sisi, ia mencintai ayahnya yang ceria dan penuh cinta, tetapi di sisi lain, ia merasa bahwa hadirnya Anne mengancam kebebasan yang selama ini ia nikmati. Ketika rencananya untuk memisahkan Anne dan Raymond berkembang menjadi skema yang lebih gelap, Cécile menghadapi kenyataan pahit tentang perasaan cinta, kehilangan, dan pengorbanan yang tidak pernah ia duga.
Dengan puncak cerita yang dramatis, Bonjour Tristesse mengeksplorasi konflik antara kebebasan pribadi dan tanggung jawab emosional, serta bagaimana pilihan-pilihan impulsif dapat mengubah kehidupan selamanya. Ketika akhir cerita tiba, Cécile harus menghadapi kerusakan yang telah ia sebabkan dan memahami bahwa hidup penuh dengan ambiguitas—di mana kesenangan dan kesedihan sering kali berjalan berdampingan.