Lilim (2025) adalah film horor supernatural dari Filipina
Lilim (2025) adalah film horor supernatural dari Filipina, disutradarai oleh Mikhail Red dan ditulis oleh saudaranya, Nikolas Red. Cinematography oleh ayah mereka, Raymond Red, film berdurasi 108 menit ini dirilis secara internasional pada 12 Maret 2025 dan menghadiri Festival Film Internasional Rotterdam (IFFR) serta New York Asian Film Festival (NYAFF) 2025.
Pada tahun 1983 di bawah rezim Martial Law Filipina, Issa (Heaven Peralejo) membunuh ayahnya yang kasar dengan cara membela diri, lalu melarikan diri bersama adiknya, Tomas, ke hutan. Mereka tiba di sebuah panti asuhan terpencil bernama Helping Hands, yang dikelola oleh sekelompok biarawati yang ramah—namun isyarat awal menunjukkan bahwa tempat itu tidak seaman yang dibayangkan .
Awalnya panti tampak sebagai tempat pengungsian, tapi suasananya menjadi mencekam: anak-anak pendam trauma mereka sendiri, lambang-lambang ritual menutupi dinding, dan ritual malam yang membuat takut. Ketika anak-anak mulai hilang satu per satu, Issa mulai merasakan bahwa komunitas ini menyembunyikan rahasia gelap—penganut sebuah kultus yang menyembah entitas malam yang disebut “Lilim”
Issa mulai mengalami mimpi buruk—sosok bayangan, bisikan aneh, dan ritual darah di katakombe yang terkubur di bawah tanah panti. Ia berusaha menguak sejarah pembersihan ritual yang terjadi selama beberapa dekade. Semua terhubung pada kultus ini yang mempersiapkan anak-anak sebagai korban untuk entitas yadene yang haus akan kesucian dan penderitaan .
Film berujung pada konfrontasi fisik dan supernatural yang intens—visual gore dan penampakan monster daging menjadi klimaks yang melewati batas psikologis dan spiritual. Akhirnya, kebenaran kultus dan peran Issa terkuak penuh tragis. Film diakhiri dengan impresi mendalam: apakah pembersihan rasa ketakutan bisa membebaskan atau malah memperdalam penderitaan manusia?
Lilim adalah horor Filipina matang yang memadukan cerita tentang trauma keluarga, opresi sosial, dan kepercayaan supernatural dalam narasi kuat dan visual mengerikan. Cocok bagi penonton yang menyukai horor bermuatan simbolik dan terasa secara psikologis—khususnya bagi mereka yang mengikuti evolusi sinema genre Asia Tenggara.