Episode 12 membuka momen klimaks dari musim pertama: Goku, Vegeta, Trunks, Pan, dan sekutu mereka berhadapan langsung dengan Morai, yang kini telah menyatu dengan Teras Waktu—sebuah struktur kuno di bawah Kuil Soma yang memperkuat semua pengguna sihir tingkat dewa. Sementara langit Daima Realm berubah menjadi pusaran hitam, Morai mengumumkan bahwa ia akan mereset realitas, menghapus batas antara fana dan ilahi, dengan menyalakan Segel Pembalikan, ritual kuno yang memutar waktu kembali ke titik penciptaan. Dalam kekacauan ini, satu pertanyaan besar mengemuka: apakah kekuatan sejati ditentukan oleh tubuh, sihir, atau sesuatu yang lebih dalam?
Pertarungan besar pun dimulai. Goku dan Vegeta, yang masih dalam bentuk anak-anak, menunjukkan semua kemampuan mereka—tidak dalam bentuk transformasi kekuatan seperti Super Saiyan, tapi dalam kemurnian teknik, insting, dan kerja sama. Mereka melawan prajurit-prajurit bayangan Morai, yang kini diperkuat oleh energi terdistorsi dari dimensi lain. Trunks, bersenjatakan pedang Shinken dari Tamagami, mengeluarkan serangan spiritual yang memecah medan sihir. Di sisi lain, Pan mulai berjuang mengendalikan Lambang Harapan dalam dirinya yang kini mulai hidup dan berbicara—sebuah entitas cahaya yang menawarkan kekuatan untuk menghapus semua rasa sakit… dengan risiko menghapus perasaannya sendiri.
Dalam salah satu adegan paling emosional, Pan hampir menyerah pada kekuatan itu, namun diselamatkan oleh ingatan akan kata-kata Gohan dan Videl: bahwa kekuatan tanpa kasih sayang hanya akan menjadi kekosongan. Ia lalu menyalurkan energi harapan sejati, bukan untuk menghancurkan, tapi untuk menyembuhkan retakan dimensi. Saat Pan berdiri di tengah badai energi, semua karakter, bahkan Morai, sejenak tersentuh oleh kekuatan murni itu. Morai terkejut—ia mengira hanya kekuasaan dan penderitaan yang bisa membentuk kekuatan sejati, namun Pan membuktikan sebaliknya.
Episode ditutup dengan Morai mulai kehilangan kontrol atas Teras Waktu, dan dimensi mulai runtuh di sekeliling mereka. Goku dan Vegeta bersiap melancarkan serangan gabungan terakhir, tetapi Pan yang kini bersatu sepenuhnya dengan Lambang Harapan, justru menjadi cahaya yang menetralkan kekacauan. Dengan satu ledakan cahaya putih, Segel Pembalikan hancur, dan semua lambang kembali ke titik asal. Morai lenyap—bukan karena dibunuh, tapi karena ditolak oleh tatanan alam semesta itu sendiri. Episode 12 “True Strength” bukan sekadar pertarungan pamungkas, tapi penyataan besar bahwa kekuatan sejati dalam Dragon Ball DAIMA bukan berasal dari otot atau sihir—melainkan dari hati yang tetap percaya, bahkan di ambang kehancuran.
Untuk Film Yang Dideskripsikan Di Atas Hanya Bisa Ditonton Di Kokofilm21
There are no reviews yet.