episode kesembilan ini, atmosfer semakin muram saat jebakan moral mulai terasa. Jason, yang makin bersinar sejak episode sebelumnya, kini menghadapi konsekuensi dari ambisinya. Langkahnya untuk merebut kekuasaan membuatnya dikelilingi musuh—termasuk mereka yang pernah dipandang sebagai sekutu. Konflik batin mengemuka ketika Jason menyadari bahwa kekuasaan besar datang dengan harga kehilangan nilai-nilai yang dulu ia pegang teguh.
Marla yang kini semakin dekat dengan bukti korupsi institusi, dipaksa memutuskan langkah berikutnya. Ketika undangan “Beggars Banquet” datang dari tokoh tinggi yang sinis, ia dihadapkan pada pilihan antara memperjuangkan keadilan atau menjaga keselamatan. Banquet itu menjadi panggung politik dan kriminal yang penuh strategi, menjadikan Marla pion yang harus pintar bergerak—untuk membuka rahasia gelap atau jatuh dalam jebakan reputasi.
Rico dan Benny, setelah mendengar kabar tentang banquet bergengsi tersebut, melihat peluang untuk membalik keadaan. Mereka merencanakan infiltrasi untuk mencuri data penting, tapi ancaman pengkhianatan semakin nyata. Benny mulai goyah—antara loyalitas pada Rico dan rasa takut atas risiko yang semakin besar. Ketegangan persahabatan mereka mencuat saat momen kritis tiba: memilih bertahan bersama atau berusaha menyelamatkan diri sendiri.
Episode ini makin menegangkan saat banquet dimulai. Intrik terjadi di ruang-ruang mewah: aliansi dibentuk dan dihancurkan secara diam-diam, bisikan ancaman serta ancaman langsung saling bersaing. Akhir episode membawa cliffhanger baru: saat Marla mengaktifkan salah satu alat bukti, lampu gedung banquet mati—tinggal suara jeritan dan kesunyian yang mengakhiri episode. Who holds the power? Dekkar dipaksa menguak diri di tengah pesta pura-pura.
Untuk Film Yang Dideskripsikan Di Atas Hanya Bisa Ditonton Di Kokofilm21
There are no reviews yet.