MobLand

Episode ini dibuka dengan suasana muram dan penuh duka. Setelah kejadian berdarah yang mengakhiri episode sebelumnya, Vince Moretti menghadiri pemakaman seorang sahabat lamanya yang tewas dalam baku tembak—kemungkinan besar karena pengkhianatan dari dalam kelompoknya sendiri. Pemakaman ini menjadi titik tenang yang tidak benar-benar tenang, karena di balik pelukan dan tangis, hadir mata-mata dan pesan-pesan tersembunyi dari berbagai pihak yang punya kepentingan. Vince mulai merasa bahwa setiap langkahnya kini diawasi, bahkan di momen paling pribadi.

Sementara itu, Detektif Lena Carr menyelidiki kasus kematian tersebut dan menemukan fakta mengejutkan: jenazah menunjukkan tanda-tanda eksekusi terencana, bukan korban bentrok biasa. Ini membawanya pada konfrontasi baru dengan pihak internal kepolisian yang semakin tampak kotor dan sarat kepentingan. Lena mulai mencium aroma permainan besar yang melibatkan penutupan berlapis dan kompromi di tingkat paling tinggi—dan satu-satunya orang yang bisa membantunya mengungkap semua ini justru adalah Vince.

Di tengah rasa kehilangan, Vince menerima surat misterius yang ditinggalkan oleh mendiang sahabatnya—sebuah pesan terakhir yang mengungkap rencana darurat jika semuanya gagal. Dalam surat itu juga terdapat nama-nama yang tidak pernah ia curigai sebelumnya, termasuk seorang figur senior di organisasi mafia yang selama ini tampak netral. Vince kini harus memilih: meneruskan jalan balas dendam yang gelap, atau memanfaatkan petunjuk sahabatnya untuk memecah lingkaran kejahatan dari dalam.