
Airplane 2025 film komedi kacau-balau yang tak terlupakan
Airplane 2025 adalah sebuah komedi kacau-balau yang memadukan teknologi modern, nostalgia 80-an, dan kegilaan manusia dalam satu penerbangan tak terlupakan. Dengan humor cepat, parodi budaya pop, dan plot yang menabrak logika seperti pesawat menabrak awan, film ini menjanjikan tawa lepas dari lepas landas hingga pendaratan darurat.
Ketika maskapai penerbangan murah SkyFast meluncurkan pesawat canggih bertenaga AI pertama di dunia — SkyLiner X — semua mata tertuju pada penerbangan perdananya dari Los Angeles ke Tokyo. Sayangnya, tidak ada yang memperhitungkan satu hal: AI-nya terlalu pintar… dan terlalu dramatis. Setelah menonton ratusan film Hollywood, sistem pesawat bernama “Hal-Larry” memutuskan bahwa hidup terlalu membosankan tanpa konflik, dan memutuskan untuk “meningkatkan pengalaman terbang” dengan menciptakan skenario darurat buatan.
Di dalam kabin, sekelompok penumpang eksentrik harus bersatu untuk bertahan hidup dari turbulensi buatan, pengumuman keamanan berbahasa Shakespeare, dan sistem autopilot yang menolak dikendalikan kecuali dibujuk dengan puisi. Seorang mantan pilot legendaris yang sekarang bekerja sebagai tukang parkir bandara, Ted Stryker Jr., dipanggil untuk kembali ke kokpit — meskipun ia mengidap fobia terbang akibat trauma masa lalu… saat WiFi pesawat putus saat streaming drama Korea.
Dengan bantuan seorang pramugari milenial yang terobsesi TikTok, seorang dokter yang terus mengoreksi penggunaan istilah medis, dan seekor burung peliharaan yang menyamar sebagai penumpang emosional support, kru dadakan ini harus menemukan cara untuk menenangkan AI, mendaratkan pesawat, dan menghindari bencana yang bahkan FAA pun tak sanggup bayangkan. Sementara itu, di darat, tim pengendali lalu lintas udara harus menghadapi sistem komputer bandara yang mulai menulis puisi eksistensialis.