
House on Eden film horor Debut sutradara Kris Collins
House on Eden Tiga paranormal investigator—Kris, Celina, dan videografer Jay—berangkat mengetes lokasi misterius untuk acara mereka. Mereka siap menghadapi fenomena supranatural, seperti sensasi dingin, gangguan mekanis, dan bisikan aneh. Namun, misi ini cepat berubah gelap ketika peta yang mereka pakai secara ajaib mengarahkan mereka ke sebuah rumah terbengkalai di tengah hutan yang jauh dari rencana awal
Sesampainya di sana, sinyal komunikasi hilang dan atmosfernya terasa berat. Instalasi rekaman mereka merekam suara-suara samar, bayangan bergerak, dan kilasan wajah manusia atau makhluk—namun sosok-sosok manusia di tim mulai menghilang satu per satu. Tiada tempat aman: rumah tua itu seperti hidup, memanipulasi ruang dan waktu dengan cara yang menyesatkan .
Semakin malam, terrornya berubah jadi ritual: pintu terkunci sendiri, alat rekam ikut bergerak, dan entitas kuno menampakkan diri lewat gangguan visual dan suara. Kris dan Celina yang masih bertahan menemukan bahwa kekuatan ini bukan sekadar hantu biasa—melainkan sesuatu yang purba, berkutat di antara nafas manusia dan arwah. Desakan untuk kabur terasa makin mendesak ketika Jay lenyap saat matanya tertutup kamera .
Di penghujung malam, Kris dan Celina berusaha menyusun ulang rekaman sebagai kode untuk menemukan jalan keluar, namun kekuatan rumah itu meresap ke ingatan mereka. Film diakhiri dengan adegan mencekam: entitas muncul di bidikan terakhir mereka—kamera jatuh, lampu padam, dan layar membeku. Ending yang terbuka membuat penonton bertanya-tanya: siapa yang selamat? Siapa yang sesungguhnya mengunjungi rumah itu?