Twenty Five, Twenty One (스물다섯 스물하나 Seosmuldaseot Seumulhana)

Episode dibuka tepat setelah ciuman Hee‑do dan Yi‑jin pada malam Tahun Baru 2000. Yi‑jin memilih untuk menjauh karena khawatir hubungan romantis dengan Hee‑do—yang dia liput sebagai jurnalis—akan menabrak batas profesionalnya Hee‑do merasa bingung dan terluka ketika Yi‑jin menarik diri secara emosional; walau begitu, dia tetap setia dan berusaha mengungkapkan perasaannya, meski Yi‑jin keukeuh menolak.

Yi‑jin menjalani malam larut dengan alkohol, menghubungi Hee‑do saat mabuk dan mengungkapkan kekacauan perasaannya—tetapi ternyata dia menelepon Ji‑woong! Hee‑do yang marah mencatat hal itu di jurnalnya: “Aku membencinya—nggak, aku menyukainya.” Namun tekanan dari tugas liputannya kian menambah konflik batin. Pada akhirnya, Yi‑jin muncul kembali di depan gerbang salju Hee‑do, menyerah pada perasaan, lalu mereka berciuman penuh emosi—memutus kebekuan dan memulai babak baru hubungan mereka .

Di turnamen final fencing sekolah, Hee‑do dan Yu‑rim mengalami kekalahan individu, namun tetap berjuang dan meraih kemenangan sebagai tim berkat solidaritas mereka Yi‑jin, dari tribun, menyaksikan momen itu dengan bangga. Keberhasilan tim ini juga meneguhkan ikatan persahabatan antara Hee‑do dan Yu‑rim, momen yang membuat persahabatan mereka terasa semakin tulus dan bermakna

Yi‑jin menghadapi ultimatum dari atasannya saat laporan fencing Hee‑do ditayangkan: ia tidak boleh terlalu emosional karena meliput temannya sendiri Rasa bersalah membuncah ketika Yi‑jin menyadari kedekatannya yang dulu murni kini menjadi konflik profesi. Meski begitu, dia dan Hee‑do tax banyak emosi dan kini sepakat untuk lanjut “coba cinta ini”—menandai komitmen mereka meski tantangan di depan kian nyata

Untuk Film Yang Dideskripsikan Di Atas Hanya Bisa Ditonton Di Kokofilm21