Tak Ingin Usai di Sini (2025) mengisahkan tentang Reva, seorang penulis muda yang sedang mengalami krisis kreativitas dan kehilangan arah dalam hidup setelah kepergian tunangannya, Arman, akibat kecelakaan tragis. Terjebak dalam rutinitas dan kenangan yang menyakitkan, Reva menutup diri dari dunia luar dan berhenti menulis. Hidupnya berubah ketika ia menerima surat misterius yang seolah ditulis oleh Arman—membawanya pada perjalanan emosional yang membuka kembali luka lama.

Surat-surat itu membimbing Reva ke berbagai tempat yang pernah mereka kunjungi bersama, membuatnya kembali menghadapi cinta, penyesalan, dan mimpi yang belum sempat terwujud. Di tengah perjalanannya, Reva bertemu dengan Tama, seorang musisi jalanan yang punya masa lalu kelam dan perspektif hidup yang berbeda. Pertemuan mereka berkembang menjadi hubungan yang tak terduga, perlahan menghidupkan kembali semangat dalam diri Reva, meski bayang-bayang Arman masih kuat membelenggu.

Konflik memuncak ketika Reva harus memilih: tetap hidup dalam kenangan atau membuka hatinya untuk masa depan yang belum pasti. Ia mulai mempertanyakan makna kehilangan, apakah benar cinta sejati hanya datang sekali, dan apakah beranjak dari masa lalu berarti mengkhianati cinta yang telah tiada. Dalam pencarian itu, Reva menemukan bahwa terkadang, untuk bisa melangkah ke depan, seseorang harus berani melepaskan, meski tak pernah benar-benar siap.

Disutradarai oleh Rika Aditya dan dibintangi oleh aktris papan atas Indonesia, Tak Ingin Usai di Sini adalah drama romantis yang menyentuh hati, mengangkat tema kehilangan, harapan, dan keberanian untuk mencintai kembali. Dengan sinematografi yang puitis dan dialog yang menyentuh, film ini mengajak penonton merenungi bahwa setiap akhir adalah awal dari sesuatu yang baru—dan bahwa tidak semua perpisahan harus berarti selesai.